Sebanyak lima belas ogoh-ogoh dari 15 Sekaa Teruna di Jembrana, bersaing ketat dan saling menampilkan yang terbaik untuk memperoleh nilai tertinggi dalam Jembrana Parade Ogoh-Ogoh yang berlangsung selama dua jam lebih di Simpang Empat Jalan Sudirman Kota Negara, Selasa (8/3) siang. Penampilan kelima belas ogoh-ogoh yang saling memukau tersebut menyulitkan dewan juri untuk menentukan juaranya.
Hal tersebut dikatakan coordinator juri Putu Sutardi, usai parade digelar. Ia mengaku belum bisa langsung menentukan juaranya karena semua ogoh-ogoh memiliki keunggulan masing-masing dan menunjukkan penampilan yang baik. “ Kami harus mengumpulkan nilai dan berdiskusi dulu dengan anggota dewan juri untuk menentukan juaranya “ kata Sutardi. Ia menyebutkan kejuaraannya akan diumumkan nanti setelah Hari Raya Nyepi. Hal senada juga dikatakan juri lainnya Mahadikara, menurutnya semua penampilannya bagus-bagus baik ogoh-ogohnya maupun penataan tarian dan ceritanya. “ Semuanya pasti ingin menang, tapi kami harus menentukan yang terbaik dari yang baik “ ujar Mahadikara.
Salah satu ogoh-ogoh yang tampil cukup apik adalah ogoh-ogoh dari Sekaa Teruna Yowana Duta Banjar Taman Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.Ogoh-ogoh berupa raksasa berwarna hijau ini, diilustrasikan sebagai bhutakala yang menjaga hutan. Namun ulah manusia yang tidak ramah dengan hutan dan menebang pohon dengan gergaji mesin, membuat bhutakala penjaga hutan murka, dan penebangnya pun diberi dihukum dengan bencana alam, hingga kemudian menyadarkan masyarakat untuk menanam pohon.
Parade ogoh-ogoh yang digelar setiap tahun menjelang Nyepi ini, disaksikan ribuan masyarakat Jembrana yang memenuhi area pementasan. Selain itu nampak juga menyaksikan Bupati Jembrana I Putu Artha, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol. Inf. Sansan Iskandar, Kapolres Jembrana AKBP Joni Widodo, Anggota DPRD Jembrana Suegardana Cita, Sekda Jembrana Gede Gunadnya dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, parade ogoh-ogoh tahun ini terjadi peningkatan yang luar biasa dari sisi penampilan maupun karya seni disbanding dengan tahun lalu. Sekaa teruna sekarang lebih kreatif dan inovatif dalam menampilkan ogoh-ogohnya. “ Masyarakat juga terlihat sangat antusias dan memenuhi area simpang empat, ini sangat membanggakan kami, dan semuanya berjalan dengan aman dan lancar “ kata Kembang. Menurutnya, kedepan parade ini akan dijadikan tradisi untuk menyambut Hari Suci Nyepi. Tidak semata-mata mencari juara, tetapi yang terpenting adalah melestarikan warisan leluhur. (02.hmj)
0 komentar:
Posting Komentar